OpenOffice, LibreOffice pilih mana?


LibreOffice, OpenOffice pilih mana?


Jadi bingung sendiri ketika di kantor tidak di-install-kan aplikasi microsoft office, padahal setiap ada tugas dari atasan selalu diberi file yg berekstensi .doc .xls ataupun file access, dan parahnya ketika tugas itu hanya bisa dibuka oleh software tahun 2003 itu tadi, huft... 

Mau tidak mau harus mengunakan yg gratisan. Tapi ketika mau menggunakan file Office, ada sedikit kebingungan ketika ada perpecahan yg menjadikan ada OpenOffice ataukah LibreOffice?

Awalnya sich iseng – iseng browsing liat berita ketemu ini nih, LibreOffice. Apa itu LibreOffice? dari namanya pasti sudah kepikiran sama software perkantoran yang sering kita pakai sehari – hari layaknya Microsoft Office di Windows atau OpenOffice di Linux. Ya memang benar kalau LibreOffice ini salah satu perangkat lunak untuk mengola data yang baru saja dipublikasikan.

LibreOffice merupakan perangkat lunak berbasis open source. Seperti yang kita tahu bahwa di ranah freeware yang sering dijumpai adalah OpenOffice. Bisa dikatakan LibreOffice merupakan saingan baru bagi OpenOffice. Yang membawahi pembuatan software ini adalah TDF (The Document Foundation) yang merupakan pecahan dari developer OpenOffice itu sendiri dari bos besar mereka Oracle. Ketika mengumumkan eksistensinya ke publik, TDF mendapat banyak dukungan diantaranya Google, Canonical, Free Software Foundation, Open Source Initiative, Novell, Red Hat dan masih banyak lagi.

Banyak Distro linux siap menggunakan LibreOffice pada sistem operasi mereka untuk menggantikan OpenOffice, diantaranya Distro linux Ubuntu yang disampaikan oleh Mark Shuttleworth. seperti dikutip dari detikinet.com kehadiran LibreOffice yang dibawa TDF memang berada di momen yang tepat. LibreOffice hadir di saat dunia open source sedang marah menghadapi Oracle yang memperlakukan Java dengan ‘semena-mena.’ Pertanyaannya adalah apakah LibreOffice memang layak dipertimbangkan kehadirannya?

Dan menurut salah seorang developer, Italo Vignoli, LibreOffice ke depan akan dikembangkan dengan memperhatikan beberapa poin utama. 
Source code rewrite setiap modul dalam LibreOffice mengingat source code berasal dari StarOffice yang merupakan source code lama. 
Mengurangi ketergantungan LibreOffice pada Java. 
Improvisasi layout fidelity pada Writer dan slideshow fidelity pada Impress. Dan yang terakhir adalah 
Konversi format dari office suite lain yang lebih baik 

diberitakan salah satu keunggulan LibreOffice adalah dia tedak berhubungan dengan Oracle. Dan belum tahu bahwa banyak informasi mennyatakan bahwa penggila open source kurang suka pada Oracle karena ulahnya belakangan ini terhadap proyek-proyek open source milik Sun Microsystems yang telah dibelinya.

Dari sisi lain adalah timbulnya kekhawatiran akan hadirnya Mono, salah satu proyek besar yang didanai Novell, ke dalam LibreOffice. Juga terlihat dari hadirnya Michael Meeks dalam TDF yang seorang karyawan Novell dan salah seorang developer dalam Go-OO–office suite karya sekelompok developer yang merasa tidak sabar dengan progres OpenOffice.org di bawah kendali Sun Microsystems.

Hmm.. dengan segala kelebihan dan kekuranganya, nampaknya LibreOffice memiliki alur yang cukup jelas dibandingkan dengan OpenOffice. Bagi yang penasaran bisa mencobanya dengan mendownload release candidatnya http://www.documentfoundation.org/download/#release-notes .

LibreOffice atau OpenOffice? Pilihan ada ditangan anda

Panda Plum

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar