Pantai Ngandong, dulu aq pernah maen ke sini, tapi ga paham kalo namanya pantai ngandong, yg aq tau nama pantai itu adalah pantai "crab" soale, tulisan "Crab" terpampang nyata di sekitar pantai itu, dan baru tau kemaren, ternyata namanya bukan "crab" melainkan "Ngandong".
Lokasi Pantai ngandong ini jadi satu komplek dengan Pantai Sundak, jadi ketika masuk di parkiran pantai sundak, lalu kearah barat (kanan), disanalah pantai ini ada.
Kali pertama liat pantai ngandong, kesan pertama yg ada adalah ijo airnya, pasir putih, dan ada perahu (nelayan), itupun belum begitu ramai dikunjungi, jadi masih keliatan luang and santai, tidak seperti pantai sebelah yg ramai pengunjung.
Jejeran perahu yg ada, terlihat digunakan untuk menangkap ikan. Ternyata Pantai ini
menjadi pelabuhan bagi sekelompok nelayan karena Pantai Sundak tidak
diperbolehkan untuk berlabuh. Alasannya, Pantai Sundak dkhususkan untuk
pantai wisata. Kelompok nelayan yang tergabung dalam "Mina Lestari"
akhirnya menjadikan Pantai Ngandong yang letaknya bersebelahan dengan
Pantai Sundak sebagai tempat berlabuh. Semenjak dibuka tahun 1998,
akhirnya pantai ini berkembang menjadi kampung nelayan.
Namun, lambat laun wisatawan tertarik dengan keelokan pantai ini, dan akhirnya menjadi pantai wisata juga. Berhubung kampung nelayan, nilai lebih Ngandong adalah wisata bahari. Wisatawan bisa mencoba berlayar bersama nelayan dengan kapal. Mereka akan diajak menuju ke arah timur setelah berlayar dari Pantai Ngandong sekitar 15 menit. Di sini terdapat umbul air, yakni air tawar yang keluar dari dasar laut. Air itu mumbul layaknya air sedang mendidih di tengah laut. Di sumber air itulah penggemar ikan jiti bebas memancing sepuasnya. Jika ingin ikut melaut pun penduduk mau-mau saja.
Namun, lambat laun wisatawan tertarik dengan keelokan pantai ini, dan akhirnya menjadi pantai wisata juga. Berhubung kampung nelayan, nilai lebih Ngandong adalah wisata bahari. Wisatawan bisa mencoba berlayar bersama nelayan dengan kapal. Mereka akan diajak menuju ke arah timur setelah berlayar dari Pantai Ngandong sekitar 15 menit. Di sini terdapat umbul air, yakni air tawar yang keluar dari dasar laut. Air itu mumbul layaknya air sedang mendidih di tengah laut. Di sumber air itulah penggemar ikan jiti bebas memancing sepuasnya. Jika ingin ikut melaut pun penduduk mau-mau saja.
Pasir putih di Pantai Ngandong sungguh elok. Terbentang panjang
dengan lebar sekitar 10 m saat siang hari memberikan panorama yang
menggoda untuk mencumbunya. Saat matahari mulai menyingsing, ikan-ikan
kecil berlarian di terumbu karang berlumut hijau, saat laut sedang
surut. Karena laut tak beriak, pantai ini cocok bagi wisatawan yang
hendak berenang. Mereka juga bisa bersantai menimbun diri dalam pasir
putih sambil menikmati deburan ombak kecil serta pemandangan pantai yang
asyik.
Di Pantai Ngandong, disediakan fasilitas penginapan satu rumah
terdiri dari empat kamar dan rumah panggung yang kamarnya ber-AC. Rumah
panggung ini berada di bibir pantai. Hanya saja penerangan di sini masih
mengandalkan genset. Kemudian karena lokasinya yang terjepit, sinyal
telepon sulit diterima. Kita harus mendaki bukit untuk memperoleh
sinyal.
Siang hari, air laut mulai pasang. Saatnya menikmati pemandangan
karang di tengah laut layaknya teluk dari kejauhan. Pengunjung bisa
sambil duduk di kursi-kursi yang disediakan para pemilik warung makan.
Selain menikmati pemandangan, pengunjung juga bisa memanjakan lidahnya.
Pasalnya, sup ikan yang panas dan lezat telah menanti.
Atau saat nelayan baru mendarat dari tengah laut, pengunjung bisa
langsung membeli ikan segar. Ikan-ikan di Pantai Ngandong yang terkenal
adalah ikan jiti, kakap dan lemadang.
Jika kita berjalan menyusuri bukit yang ada disebelah kiri, maka akan menemukan dua buah gardu pandang yg sungguh elok, dan sayang untuk dilewatkan, kenapa? karena pemandangannya sungguh ....
di sebelah kanan terlihat teluk hijau yg cantik dengan pasih putih yang mengelilinginya, sedangkan di sebelah kiri terlihat bentangan pantai sundak.
Jika liburan akhir pekan Anda belum ada tujuan, Pantai Ngandong bisa dijadikan alternatif :-)
sumber : intisari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar